Ashram Giri Loka

Mengapa kebersamaan yang saya bahas karena kata ini selalu lekat pada setiap sisi kehidupan kita. Kebersamaan adalah sebuah kata yang singkat, yang sering kali kita dengar bahkan sering kali kita ucapkan. Dalam kehidupan ini kita tidak bisa benar-benar hidup sendiri, kita tidak bisa menjadi manusia yang egois, yang merasa bisa melakukan segalanya sendirian, yang tidak membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dalam menjalin sebuah hubungan sosial kita harus belajar bagaimana pentingnya saling memahami, mau mendengarkan orang lain, mau berbagi dan mau peduli kepada orang lain, karena dengan begitu kita akan bisa memaknai sebuah kebersamaan itu sendiri. Bila kita masih berfikir sendiri, merasa sendiri dan tak mau perduli dengan yang lain maka akan mengakibatkan kegagalan bagi suatu komunitas.
Seperti yang pernah di ucapkan oleh Ratu Nabe “Momentum itu Mahal”.
Contohnya seperti Tirtayatra survival yang kita laksanakan pada tanggal 22 September lalu, begitu keringnya Pulau Gili tersebut, kita bersama-sama berangkat dari ashram, menapaki jalan setapak di pulau kecil itu, begitu panasnya, gerahnya, debu yang berterbangan kita sama-sama memikul, mengangkat barang-barang yang kita bawa untuk mekemit, kita saling bahu-membahu mendirikan tenda, bersama-sama memasak, membagi tugas masing-masing dalam canda tawa gurauan kita bekerja hingga rasa lelah, panas dan debu pada saat itu tak terasa, yang ada hanya kegembiraan, tak ada satupun terlihat wajah lelah diantara kami semua.
Mungkin saja kita bisa pergi sendiri ke pulau tersebut tapi apa kita mampu untuk bermalam sendiri, mendirikan tenda sendiri, memasak sendiri tanpa satupun seseorang yang menemani kita.
Contoh lain Tirtayatra  kita ke Pura Bhur Bwah Swah pada tanggal 20 Oktober yang lalu. Sebegitu tingginya kita mendaki untuk menuju Pura Bwah Lokha, sebegitu banyaknya barang-barang yang kita bawa tapi tak sedikitpun ada rasa mengeluh diantara kita semua. Semangat kebersamaan untuk mendaki sangat kuat, kita saling bersaut-sautan, saling memberi semangat agar sampai di puncak Pura tersebut. Hingga sampai pun kita tak mengenal lelah, kita bersama-sama membangun tenda, membersihkan area Pura agar kita mempunyai tempat untuk bermalam. Semangat kebersamaan yang kita punya menjadikan kita satu kesatuan yang utuh dengan diiringi canda tawa gurauan. Coba saja sekarang kita berangkat sendiri, mendaki sendiri apa yang akan terjadi, atau jika rasa kebersamaan itu tidak ada, langkah demi langkah yang kita daki pasti sangat melelahkan.
Dengan adanya kebersamaan kita bisa menghemat waktu, tenaga dan kita dapatkan suatu momentum yang tak akan pernah terlupakan dalam hidup kita. Kebersamaan akan pudar jika tidak ada rasa saling menghargai, saling memiliki satu sama lain dan rasa kebersamaan harus selalu dipupuk, dipelihara dan dikembangkan. Karena rasa kebersamaan itu indah. Seperti yang selalu diingatkan oleh Ratu Nabe kita, jagalah selalu kebersamaan kita, kekompakan kita, beliau saja tak pernah kenal lelah untuk membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik lagi, mengajarkan kita untuk memuja agar kita dapat membayar daun-daun karma kita. Disini juga kita dapatkan sosok seorang ibu yang baik hati, yang tidak henti-hentinya memberi kasih sayangnya. Beliau adalah sesosok Ratu Bunda kita. Bayangkan saja setiap hari beliau bekerja untuk memberikan yang terbaik untuk kita semua, selalu memberikan semangat, memberikan motivasi, semua itu demi rasa kebersamaan kita karena nantinya Ashram ini akan melahirkan generasi berikutnya.
Ada satu pepatah yang mengatakan “Jika kau berjalan di depanku, kau tak akan melihatku dan jika kau berjalan di belakangku akupun tak akan bisa melihatmu tapi berjalanlah disampingku, bersamaku dan jadilah sahabatku.
Salam Jay…

Read More …